Semua
teknisi pasti mempunyai pengalaman yang sama bahwa mainboard
model-model lama umumnya sering dijumpai ada beberapa elko-nya yang
kering atau turun nilainya, terutama banyak diketemukan pada pesawat
merk-merk china. Elko yang kering dapat menimbulkan berbagai macam
gangguan yang kadang sulit dilacak atau bahkan dapat membuat
bagian-bagian tertentu tidak kerja sama sekali, terutama jika digunakan
pada sirkit yang bekerja pada frekwensi tinggi seperti SMPS (Switch Mode
Power Suply) dan bagian Horisontal. Elko kering terkadang membuat
teknisi pusing kepala dan memakan banyak waktu saat melacak kerusakan.
Banyak
teknisi menyiasati masalah ini dengan cara langsung mengganti semua
elko yang ada, dengan tanpa mempedulikan apakah elko-elko tersebut rusak
atau tidak. Hal ini umumnya memang cukup berhasil. Tetapi terkadang
elko pengganti kualitasnya tidak bagus, sehingga pesawat rusak ulang
setelah dipakai beberapa waktu. Mengganti semua elko juga merupakan
suatu masalah sendiri jika sirkit yang diperbaiki banyak menggunakan
elkoPenggunaan ESR-meter ternyata merupakan pilihan yang paling tepat
untuk mengatasi problem-problem diatas. Kami sarankan ESR-meter
merupakan tool yang wajib dimiliki oleh setiap teknisi setelah
avo-meter.
Menggunakan ESR-meter yang kami buat sendiri dengan biaya kurang dari 50.000 rupiah kami mencatat banyak keuntungan seperti :
Melacak elko rusak dengan waktu lebih cepat karena tidak perlu melepas elko (in-circuit tester) satu persatu.
Hanya elko rusak yang diganti
Dapat
digunakan untuk memeriksa kualitas elko baru maupun bekas. Hal ini
tentu menguntungkan untuk memanfaat part bekas dari pcb eks ganti mesin.
Kadang pesawat rusak ulangan hanya disebabkan karena elko baru yang
dipasang ternyata kualitasnya jelek.
Elko yang jika di cek
menggunakan ohm-meter kadang hasilnya menipu. Karena kalau dicek dengan
ESR-meter ternyata ESR-nya sudah menjadi besar.
Dapat dipakai
untuk memeriksa flyback yang short pada gulungan bagian primer (antara
pin-B+ dengan pin-Kolektor), def yoke yang short, bagian primer tranfo
power yang short.
Untuk mengetahui apakah re-chargeable bateri
masih baik. Re-chargeable bateri yang sudah rusak umumnya ESR-nya lebih
besar jika dibanding yang masih baik.
Untuk melacak jalur printed yang bocor/short
Dengan membandingkan pada kapasitor yang masih baik, ESR-meter dapat dipakai untuk memeriksa kapasitor dengan nilai ribuan pf.
Catatan :
ESR meter tidak dapat untuk mengetahui elko bocor atau short. Untungnya jarang sekali terjadi kerusakan elko short.
ESR meter hanya cocok untuk memeriksa elko dengan nilai mulai 0.47uF keatas.
Apakah sebenarnya ESR itu?
Umumnya
parameter yang dimiliki sebuah elko yang dipahami oleh teknisi adalah
“tegangan kerja maksimum” dan “nilai kapasitansi”. Pada hal sebenarnya
masih ada beberapa parameter lain misalnya adalah "temperature kerja
maksimum" (85 atau 105 derajat C) dan "ESR" (Equivalent Series
Resistance).
Kecuali bersifat kapasitip dalam prakteknya elko juga
mempunyai karakteristik “resistip” yang disebabkan karena kombinasi
resistansi kaki-kakinya, sambungan internal, plat dan elektrolit.
Karakteristik resistip inilah yang membentuk ESR, karena kalau
digambarkan maka seakan-akan seperti dipasang seri dengan kapasitansi
elko tersebut.
Idealnya ESR sebuah elko adalah nol, tetapi dalam praktek hal ini tidak mungkin.
Elko tegangan tinggi cenderung mempunyai ESR yang lebih besar dibanding elko tegangan rendah
Elko dengan nilai kecil cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elko nilai besar.
Elko 105 derajad (C) cendering mempunyai ESR lebih besar dibanding elko 85 derajad (C).
Apakah ESR-meter itu?
ESR
meter adalah merupakan semacam ohm-meter yang dapat digunakan untuk
mengukur besarnya “resistansi” dari elko. Bedanya jika ohm-meter
menggunakan arus dc (arus searah) untuk menggerakkan meter, maka ESR
meter menggunakan ac (arus bolak-balik) dengan standard frekwensi
150Khz. Seperti tadi sudah dijelaskan bahwa idealnya elko ESR-nya adalah
nol. Tetapi hal ini dalam praktek memang tidak mungkin. Elko kualitas
bagus dengan nilai 10uF keatas umumnya memang mendekati nol.
Apa penyebab ESR elko dapat berubah.
Pertama
disebabkan karena faktor kualitas sambungan komponen didalamnya yang
kurang baik. Hal ini dapat dijumpai pada elko baru maupun elko lama.
Kedua
disebabkan karena cairan elektrolit yang kering karena menguap atau
bocor, yang dapat dijumpai pada elko lama.Apakah akibat jika ESR elko
berubah menjadi besar?
Akibat jika nilai ESR elko berubah
Prinsip
kerja sebuah elko adalah dapat “di-isi dan di-buang” muatan listriknya
secara berulang. Dengan demikian ESR elko akan dilalui arus
pengisian-pembuangan ini secara berulang-ulang sesuai dengan frekwensi
kerja sirkit. Dan kita tentu sudah paham bahwa resistor jika dilewati
arus akan menimbulkan panas sesuai dengan besarnya kuat arus yang lewat
dan sesuai besarnya nilai resistansi. Demikian pula dengan elko yang
memiliki ESR, makin besar nilai ESR makin besar panas yang timbul
didalam elko, dan makin tinggi frekwensi makin besar pula panas yang
ditimbulkan. Panas ini lama-kelamaan dapat menyebabkan elektrolit
menguap menjadi gas dan merembes keluar, sehingga nilai elko akan
berubah menurun. Pada kasus-kasus tertentu panas bahkan dapat membuat
elko meledak.
Pada sirkit yang bekerja pada frekwensi tinggi elko
seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekwensi tinggi.
Jika ESR berubah menjadi besar maka resistansi elko tidak lagi nol, dan
jika nilainya resistansinya berubah cukup besar maka dapat membuat cara
kerja sirkit kacau.
Pengalaman kami dengan penggunaan
ESR meter dalam mereparasi pesawat model lama (pesawat tua), yang
pertama selalu kami lakukan adalah :
Memeriksa semua elko dengan ESR-meter pada bagian SMPS, Horisontal dan Vertikal dan langsung mengganti jika ESR-nya problem.
Memeriksa
secara visual (dengan kaca pembesar kalau perlu) solderan-solderan pada
bagian SMPS, Horisontal output, Vertikal Output, dan pcb CRT soket dan
menyolder ulang jika nampak ada yang masalah atau mencurigakan
solderannya.
Kedua hal tersebut ternyata dapat menghilangkan
kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dan sulit dilacak, sehingga
penggunaan ESR meter dapat mempersingkat waktu reparasi.
Bagaimana menggunakan ESR meter buatan sendiri (kalibrasi)
Setelah alat selesai dibuat
Kumpulkan
beberapa elko bekas yang masih baik. Cari elko bekas dari pcb pesawat
buatan Jepang atau Eropa asli (bekas pesawat ganti mesin) karena umumnya
kualitasnya bagus untuk dipakai sebagai referensi.
Kelompokkan berdasarkan nilai menjadi nilai kurang dar 2.2uF, kurang dari 4.7uF, kurang dari 10uF dan lebih besar dari 10uF.
Coba gunakan ESR-meter untuk mengukur masing2 kelompok, dan tandai posisi jarum meter pada masing2 kelompok
Tanda tersebut dapat digunakan sebagai referensi penunjukkan ESR elko yang masih bagus.
Jika jarum meter menyimpang kurang dari tanda referensi tersebut, berarti ESR elko sudah tidak baik